Bos Besar BRI Titip Pesan ke Karyawan yang Takut Digantikan AI

Bos Besar BRI Titip Pesan ke Karyawan yang Takut Digantikan AI

Dok BRI

Perkembangan Artificial Intelligence diikuti dengan kekhawatiran teknologi tersebut akan mengubah kehidupan manusia. Termasuk ancaman banyak pekerjaan yang akan hilang nantinya.

Namun Direktur Utama BRI Sunarso menanggapinya dengan berbeda. Dia mengatakan pesatnya perkembangan teknologi, salah satunya AI bukan jadi ancaman.

Bahkan dia mengatakan AI merupakan alat yang bisa membantu manusia bekerja lebih produktif. Selain itu, AI dapat mengamplifikasi pekerjaan yang tidak bisa digantikan mesin atau teknologi.

Salah satunya adalah https://lahankasterbaik.quest/ pekerjaan yang berhubungan dengan pengembalian fungsi alam setelah dieskploitasi manusia selama bertahun-tahun.

Dia yang jadi pemimpin di perusahaan BUMN punya tanggung jawab untuk menyediakan pekerjaan tersebut. Dengan begitu masyarakat tetap sejahtera dalam gempuran teknologi dan bisa menjadi sumber pertumbuhan baru di tanah air.

“Contohnya, banyak dibutuhkan ribuan bahkan jutaan tenaga kerja untuk sekadar menanam, memperbaiki daerah aliran sungai. Menanam menghijaukan hutan-hutan yang setiap tahun terbakar, menanam menghijaukan kembali bumi gunung di Jawa yang setiap kemarau terbakar. Itu create job! Itu adalah sumber pekerjaan baru, sumber pendapatan baru, dan sumber pertumbuhan baru,” ungkap Sunarso dalam keterangan tertulis.

Pekerjaan tersebut hanya bisa dikerjakan oleh manusia. Bukan dengan mesin maupun teknologi yang tidak punya perasaan.

Sementara itu, Sunarso juga menyinggung regulasi terkait AI. Aturan, menurutnya dapat menjadi langkah preventif jika terjadi kejahatan siber di masa mendatang.

“Saya termasuk yang gelisah sedikit, yang saya gelisahkan sama yakni butuh regulasi. Itu mesin memang bisa melakukan dan mengerjakan ribuan algoritma, tapi kelemahannya tetap dia tidak punya perasaan. Ketika data yang masuk tanpa perasaan, dimanipulasi, dan itulah yang terjadi di cyber crime. Ada orang yang lebih pintar dari pencipta AI itu sendiri menggunakannya untuk cyber crime,” jelasnya.

BRI telah memiliki tiga strategis untuk mitigasi risiko keberadaan AI. Selain itu juga melakukan peningkatan kemampuan teknis pekerja untuk menyaring data yang masuk dalam mesin AI.

Terakhir adalah perusahaan memastikan kepatuhan para pekerja pengendali AI agar bekerja berdasarkan hati nurani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*