Protes ‘Bebaskan Palestina’, Anggota Militer AS Ini Bakar Diri hingga Tewas
Seorang Petugas Polisi Metro DC berjaga di luar Kedutaan Besar Israel pada 26 Februari 2024 di Washington, DC. (Foto: Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER Foto: Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER)
Jakarta – Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang anggota militer Amerika Serikat (AS) membakar dirinya di luar Kedutaan Besar Israel di Washington, sebagai bentuk protes terhadap perang di Gaza. Anggota militer itu dinyatakan tewas.
Dilansir Reuters, Selasa (27/2/2024), Juru bicara Departemen Kepolisian Metropolitan, petugas Lee Lepe, membenarkan kematian pilot militer AS tersebut.
Pentagon mengatakan kematian tersebut adalah “peristiwa tragis”. Sementara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memantau situasi tersebut.
Juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder mengatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya tindakan protes lain yang dilakukan anggota militer terhadap perang.
Militer AS itu diketahui sempat dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis pada hari Minggu setelah petugas Dinas Rahasia AS memadamkan api. Hal itu disampaikan DC Fire dan EMS sebelumnya.
Pria yang mengenakan seragam militer itu menyiarkan kejadian tersebut secara langsung melalui internet.
“Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida,” kata pria tersebut sebelum menyiram dirinya dengan cairan bening dan membakar dirinya, sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina,” menurut sebuah video yang dilihat oleh Reuters.
Insiden terbaru ini terjadi di tengah protes pro-Palestina dan pro-Israel yang sedang berlangsung di Amerika Serikat menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan 1.200 warga Israel dan menyandera 253 orang dalam serangan lintas batas.
Pasukan Israel kemudian melancarkan kampanye militer melawan kelompok Islam Palestina yang menguasai Gaza, menghancurkan sebagian besar wilayah pesisir, dengan hampir 30.000 orang dipastikan tewas, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Kedutaan besar Israel terus memicu protes terhadap perang tersebut. Pada bulan Desember, seorang wanita yang memprotes perang membakar dirinya di luar Konsulat Israel di Atlanta.